Istilah Anatomik
1. fundus – basis pyloros – penjaga gerbang
2. gaster – lambung, perut ruga – lipatan
3. omentum – selaput penbungkus usus sphincter - pengikat
4. orificium cardia – muara esofagus di lambung
5. cardia – daerah kecil di lambung dekat esophagogastric junction
6. fundus lambung – bagian yang lebih tinggi daripada orifisium kardia
7. corpus – bagian terbesar lambung antara antrum dan fundus
8. ruga (pl. rugae) – lipatan membran mukosa lambung
9. kurvatura lambung – minor (pinggir kanan atas), major (pinggir kiri bawah)
10. omentum (pl. omenta) – penghubung lambung dengan hati, limpa, dan kolon transversa.
11. antrum– segmen distal, tidak menghasilkan asam, tapi menghasilkan hormon gastrin
12. pylorus – muara lambung ke duodenum
13. pars pilorika lambung – bagian distal, yaitu area antrum dan saluran pilorus
14. pyloric sphincter – otot sirkuler melingkari pilorus
Istilah Simptomatik
1. anorexia – hilang selera makan
2. polyphagia – makan berlebihan
3. bulimia – selera makan berlebihan
4. akhlorhidria – tidak adanya HCl di cairan lambung
5. hyperchlorhydria – HCl berlebihan di cairan lambung
6. achylia gastrica – penurunan sekresi lambung karena atrofi mukosa
7. hypergastrinemia – kadar gastrin serum sangat tinggi
8. faktor intrinsik – zat sekresi lambung yang perlu untuk penyerapan vitamin B12
9. eructation – belching atau ‘sendawa’; udara dari lambung keluar melalui mulut
10. dyspepsia – pencernaan tidak sempurna
11. dumping syndrome – gejala pusing, diare dan keringatan setelah makan; terjadi pasca gastrektomi akibat cepatnya makanan tiba di jejunum
12. nyeri epigastrium – nyeri di ulu hati
13. pyrosis – heartburn, nyeri rasa terbakar di daerah jantung
14. hematemesis – muntah darah
Istilah Diagnostik
1. gastritis – radang lambung, bisa bersifat atrofik atau hipertrofik
2. gastroduodenitis – radang lambung dan duodenum
8. gastroenteritis – radang lambung dan usus
4. gastrocolitis – radang lambung dan kolon
5. gastric ulcer – erosi mukosa lambung,
6. peptic ulcer - ulkus karena asam (pada lambung dan duodenum)
7. gastrocele – hernia lambung, bagian dinding melemah dan menonjol keluar
8. hiatus hernia – penonjolan lambung melalui tempat lewat (hiatus) esofagus di diafragma
9. gastroptosis, penyakit Glenard – lambung tergeser ke arah bawah (‘jatuh’, ‘turun’)
10. stenosis pilorus hipertrofik – penebalan otot sehingga lumen pilorus mengecil
11. sindroma Mallory-Weiss – laserasi (luka) memanjang di mukosa gastroesofagus
12. sindroma Zollinger-Ellison – sindroma sekresi lambung berlebihan, ulkus peptikum yang timbul cepat, hiperplasia sel-sel pulau pankreas; diduga akibat tumor di pankreas
13. neoplasma jinak – adenoma, gastrinoma, papilloma, polyp (pertumbuhan bertangkai)
14. neoplasma ganas –adenocarcinoma, lymphosarcoma
Istilah Operatif
1. anastomosis – pembentukan sambungan antara ujung dua saluran.
2. reseksi lambung – pembuangan bagian lambung, disusul oleh anastomoses gastroduodenum atau gastrojejunum.
3. gastrectomy – pembuangan lambung.
4. gastric antrectomy – pembuangan antrum (bagian lambung penghasil gastrin).
5. gastrojejunostomy – lobang yang menghubungkan gaster dan jejunum.
6. gastrostomy – lobang yang menghubungkan lambung ke kulit.
7. pyloromyotomy – sayatan otot pilorus yang mengalami hipertrofi.
8. pyloroplasty – perbaikan bentuk pilorus.
9. vagotomy – pemotongan n. Vagus (ke kelenjar pilorus dan sel parietal lambung).
1. fundus – basis pyloros – penjaga gerbang
2. gaster – lambung, perut ruga – lipatan
3. omentum – selaput penbungkus usus sphincter - pengikat
4. orificium cardia – muara esofagus di lambung
5. cardia – daerah kecil di lambung dekat esophagogastric junction
6. fundus lambung – bagian yang lebih tinggi daripada orifisium kardia
7. corpus – bagian terbesar lambung antara antrum dan fundus
8. ruga (pl. rugae) – lipatan membran mukosa lambung
9. kurvatura lambung – minor (pinggir kanan atas), major (pinggir kiri bawah)
10. omentum (pl. omenta) – penghubung lambung dengan hati, limpa, dan kolon transversa.
11. antrum– segmen distal, tidak menghasilkan asam, tapi menghasilkan hormon gastrin
12. pylorus – muara lambung ke duodenum
13. pars pilorika lambung – bagian distal, yaitu area antrum dan saluran pilorus
14. pyloric sphincter – otot sirkuler melingkari pilorus
Istilah Simptomatik
1. anorexia – hilang selera makan
2. polyphagia – makan berlebihan
3. bulimia – selera makan berlebihan
4. akhlorhidria – tidak adanya HCl di cairan lambung
5. hyperchlorhydria – HCl berlebihan di cairan lambung
6. achylia gastrica – penurunan sekresi lambung karena atrofi mukosa
7. hypergastrinemia – kadar gastrin serum sangat tinggi
8. faktor intrinsik – zat sekresi lambung yang perlu untuk penyerapan vitamin B12
9. eructation – belching atau ‘sendawa’; udara dari lambung keluar melalui mulut
10. dyspepsia – pencernaan tidak sempurna
11. dumping syndrome – gejala pusing, diare dan keringatan setelah makan; terjadi pasca gastrektomi akibat cepatnya makanan tiba di jejunum
12. nyeri epigastrium – nyeri di ulu hati
13. pyrosis – heartburn, nyeri rasa terbakar di daerah jantung
14. hematemesis – muntah darah
Istilah Diagnostik
1. gastritis – radang lambung, bisa bersifat atrofik atau hipertrofik
2. gastroduodenitis – radang lambung dan duodenum
8. gastroenteritis – radang lambung dan usus
4. gastrocolitis – radang lambung dan kolon
5. gastric ulcer – erosi mukosa lambung,
6. peptic ulcer - ulkus karena asam (pada lambung dan duodenum)
7. gastrocele – hernia lambung, bagian dinding melemah dan menonjol keluar
8. hiatus hernia – penonjolan lambung melalui tempat lewat (hiatus) esofagus di diafragma
9. gastroptosis, penyakit Glenard – lambung tergeser ke arah bawah (‘jatuh’, ‘turun’)
10. stenosis pilorus hipertrofik – penebalan otot sehingga lumen pilorus mengecil
11. sindroma Mallory-Weiss – laserasi (luka) memanjang di mukosa gastroesofagus
12. sindroma Zollinger-Ellison – sindroma sekresi lambung berlebihan, ulkus peptikum yang timbul cepat, hiperplasia sel-sel pulau pankreas; diduga akibat tumor di pankreas
13. neoplasma jinak – adenoma, gastrinoma, papilloma, polyp (pertumbuhan bertangkai)
14. neoplasma ganas –adenocarcinoma, lymphosarcoma
Istilah Operatif
1. anastomosis – pembentukan sambungan antara ujung dua saluran.
2. reseksi lambung – pembuangan bagian lambung, disusul oleh anastomoses gastroduodenum atau gastrojejunum.
3. gastrectomy – pembuangan lambung.
4. gastric antrectomy – pembuangan antrum (bagian lambung penghasil gastrin).
5. gastrojejunostomy – lobang yang menghubungkan gaster dan jejunum.
6. gastrostomy – lobang yang menghubungkan lambung ke kulit.
7. pyloromyotomy – sayatan otot pilorus yang mengalami hipertrofi.
8. pyloroplasty – perbaikan bentuk pilorus.
9. vagotomy – pemotongan n. Vagus (ke kelenjar pilorus dan sel parietal lambung).
0 komentar:
Posting Komentar